Saturday, April 18, 2009

Problem Solver Oleh : Riandi

Salah satu rahasia sukses adalah menjadi solusi bukan menjadi problem. Demikian yang dikatakan oleh Shiv Khera seorang motivator terkenal. Menjadi problem itu mudah. Mencari solusi itu yang susah. Setiap masalah dapat dipecahkan dengan berbagai cara yang berbeda. Atau dengan kata lain masalah itu dapat dicari solusinya dalam keadaan apapun. Problem solver. Pemecah masalah. Karena dalam masalah itu ada peluang. Itu kunci dasar untuk sukses. Salah satu rahasia. Memenuhi kebutuhan orang lain terlebih dahulu baru secara ajaib kebutuhan kita sendiri akan terpenuhi. Semuanya berhubungan dengan manusia. Memberikan terlebih dahulu baru kemudian menerima. Bukan sebaliknya. Terima dulu baru memberi. Di dunia ini ada dua jenis manusia. Yang menjadi problem dan yang menjadi solusi atau pemecah masalah dari problem tersebut. Google melayani demikian banyak orang dengan layanan-layanan spektakulernya yang menjangkau jutaan orang. Dari Google Search yang paling top di muka bumi, lalu Youtube yang semakin berkibar sampai ke Google Earth yang bahkan sampai mampu menelanjangi tempat penyimpanan rudal nuklir Inggris. Lalu ada Apple yang legendaris dengan produk iPhone – nya. Meskipun iPhone ditawarkan oleh Apple dengan harga relatif mahal iPhone mampu memukau jutaan orang yang seakan berlomba guna memilikinya. Sampai rela antri. Kemudahan pengoperasian layar sentuh iPhone dan kecepatan browser Safari lah yang menjadi penyebab itu semua. Jepang juga dapat dijadikan contoh. Setelah hancur lebur di bom atom oleh sekutu Jepang dapat bangkit dengan industrinya.Selanjutnya telah menjadi sejarah. Jepang dapat bangkit menjadi negara industri maju yang makmur. Coba bayangkan bagaimana dunia ini jadinya kalau tidak ada mobil, motor, televisi serta berbagai jenis barang lainnya buatan Jepang yang berkualitas namun berharga relatif terjangkau? Lalu apa yang dilakukan oleh orang banyak? Mengeluh menyalahkan orang lain, pemerintah. Menganggap bahwa terjadi konspirasi global sehingga yang miskin semakin miskin yang kaya semakin kaya. Padahal kenyataannya tidak demikian. Jika kita ikuti perkembangan informasi dengan jujur dan mau membuka wawasan kita yang sempit, maka penyebab sebenarnya mengapa yang kaya makin kaya cuma satu. Siapa yang dapat memecahkan persoalan bagi jutaan orang dan tahu cara menjualnya itulah yang menjadi orang yang semakin kaya. Karena dasar dari kapitalis sejati adalah orang yang melihat masalah orang banyak kemudian memecahkan masalah itu. Melihat masalah sebagai peluang bukan sebagai bencana. Sebagai imbalannya wajar kalau kehidupan membayar mereka dengan kelimpahan, kekayaan materi. Dan mereka yang makmur telah melakukan itu. Sementara itu, yang miskin akan semakin miskin jika tidak mengubah cara berpikir. Melayani orang lain terlebih dahulu. Memikirkan bagaimana caranya membuat hidup lebih baik bagi orang banyak. Jujur saja, cobalah bandingkan apakah selama ini negara yang tertinggal sudah cukup melakukan sesuatu yang berguna bagi orang banyak? Jika tidak atau belum maka hari ini adalah saatnya Anda mulai melakukan itu. Menjadi orang atau bangsa yang melakukan hal yang bermanfaat bagi banyak orang. Membuat hidup lebih baik. Bukan jadi orang atau bangsa peminta-minta yang tidak pernah berbuat untuk membantu orang banyak tapi merasa dirinya lah yang paling benar dan terus menuduh bangsa lain telah mencuranginya sehingga mereka terpuruk. Sungguh cara berpikir yang sebenarnya sangat ganjil. Jadi wajar sebagai imbalannya dunia pun sedemikian pelit. Seolah-olah kemakmuran itu hanya untuk mereka-mereka yang tinggal nun jauh disana.

Penulis adalah guru swasta mengajar di SMA PGRI Piasak,Selimbau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Indonesia. Hp. 081352471543

No comments:

Post a Comment